Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Kamis, 18 Oktober 2012

Lagu PMR

BHAKTI REMAJA

Palang Merah Remaja Indonesia
Warga Palang Merah sedunia
Berjuang berbakti penuh kasih sayang
Untuk rakyat semua

Bekerja dengan rela tulus ikhlas
Untuk yang tertimpa sengsara
Puji dan puja tidak dikejar
Mengabdi tuk sesama

Putra putri Palang Merah
Remaja Indonesia
Abdi rakyat se-dunia
Luhur budinya

Putra Putri Palang Merah
Remaja Indonesia
Abdi rakyat se-dunia
Mulya citanya

Selasa, 16 Oktober 2012

YEL-YEL PMR SMK N 5 Pekanbaru

CERITA KITA

Inilah kisah Palang Merah Remaja
Siap berjuang tuk kemanusiaan
Inilahkisah Palang Merah sejati
Tak takut mati karna punya nyali tinggi

Banyak orang bilang (Kami ini so' putih)
Banyak orang bilang (kami ini so' bersih)
Banyak orang bilang ami so' pemberani
Meski itu kami tak perduli...

Ini kami PMR
Tim yang baik tak ancur
Suka minum bajigur
Pagi-pagi makan bubur
Salam sejahtera dari kami PMR
Semoga anda kian terhibur ....

Minggu, 14 Oktober 2012

Pertolongan Keluarga

Pertolongan Keluarga

1. Prinsip Kerja Seorang Pelaku PK :
a. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadiannnya:
* Berperikemanusiaan
* Bertanggungjawab
* Selalu mengutamakan kepentingan si sakit
* Selalu bersikap terbuka
b. Menunjukan kemanuan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
c. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit.
d. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
e. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam
menjalankan tugas perawatan
f. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
g. Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas
h. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
i. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan.
j. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit juga transportasi.
k. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien.

2. Menyebutkan peralatan PK

a. Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di rumah sakit,
dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan
dapat menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.
b. Perlengkapan PK sederhana :
Bagi Pelaku PK
* Celemek
* Peralatan mencuci tangan
Bagi orang sakit
* Peralatan tempat tidur
* Peralatan mandi
* Peralatan buang air kecil, buang air besar (bak, bab)
* Peralatan mencuci rambut
* Peralatan memelihara mulut
* Peralatan makan
* Peralatan medis (termhometer, tensi meter, perban & plester)
* Peralatan Kompres (kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas),
* Bahan lain yang diperlukan : Talk, minyak pelumas & cream pelembab kulit.
* Desinfectant / cairan pensucihama & antiseptict

3. Kebersihan diri :

Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan.
Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan secara umum .
Kebersihan diri meliputi :
o Mandi setiap hari secara teratur dengan menggunakan air bersih dan sabun
o Mencuci rambut secara teratur dengan sampo minimal 1 minggu dua kali dan disisir
dengan rapih.
o Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum makanan,
sesudah bab dan bak.
o Kuku digunting pendek dan bersih.
o Kaki dirawat dengan baik dan teratur ,pakailah sepatu yang cocok ukurannya.
o Sikat gigi 3X sehari pagi dan sore dan sebelum tidur.
o Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang dicuci bersih.


KEDARURATAN MEDIS


KEDARURATAN MEDIS
Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin
jug adapt mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya
kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain
infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih system tubuh. Penangan penderita yang
paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat
teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan
Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas antara
lain :
Gejala :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah



4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda :
1. Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
2. nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat
3. pernapasan tidak teratur
4. perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering
termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat,kebiruan dan terlalu merah)
5. perubahan tekanan darah
6. pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
7. bau khas dari mulut atau hidung
8. terjadinya kejang atau kelumpuhan
9. mual, muntah, diare
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh seorang penolong :
1. Pingsan
• Terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak berkurang.
• Tanda : - Denyut Nadi lambat
- Pucat, Kulit Dingin dan berkeringan
• Terjadi akibat :
- Reaksi terhadap rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang
cukup.
• Gejala dan tanda pingsan
o Perasaan limbung.
o Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
o Lemas, keluar keringat dingin.
o Menguap.
o Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya
beberapa menit.
o Denyut nadi lambat.
• Penanganan pingsan
1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- Periksa napas dan nadi.
- Posisikan stabil.
8. Rujuk ke Fasilitas kesehatan
2. Paparan Panas
Gangguan tubuh yang terjadi akibat panas ada tiga macam :
a. Kejang Panas ( Kram )
b. Kelelahan Panas
c. Sengatan Panas

EVAKUASI TRANSPORTASI


EVAKUASI TRANSPORTASI
Mekanika Tubuh
Mekanika Tubuh adalah menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar
untuk memudahkan pengangkatan dalam pemindahan penderita (EVAKUASI)
Tujuan :
Menghindari terjadinya cedera pada penolong
Pemindahan Penderita
Setelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita menentukan
prioritas pemindahan penderita. Beberapa pertanyaan yang mungkin terjadi adalah :
a. Kapan saatnya penderita dipindahkan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus selesai sebelum
pemindahan.
c. Berapa lamakah tulang belakang harus dijaga ( stabilisasi manual )
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan penderita :
1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat pemindahan
2. Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan penderita
3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita jika tidak mampu
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat dengan otot
punggung dan membungkuk.
5. Jaga keseimbangan
6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan dan
mengangkat korban.
7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap

CEDERA SISTEM OTOT RANGKA


CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di
lapangan, mulai dari yang ringan sampai mengancam nyawa.
Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat
membantu mencegah terjadinya cacat tetap.
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
1. Patah tulang ( Fraktur )
2. Cerai sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir otot ( Strain )
4. Terkilir sendi ( Sprain )
1. Patah Tulang
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Gejala dan tanda patah tulang :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung tulang terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
Jenis Patah Tulang
1. Patah tulang terbuka
• Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
2. Patah tulang tertutup
• Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
Pembidaian
Pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan
menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Tujuan Pembidaian -> Fiksasi & Imobilisasi
1. Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
2. Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
3. Mengistirahatkan anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mengurangi perdarahan
6. Mempercepat penyembuhan
GAMBAR PATAH TULANG terbuka dan tertutup
Macam - macam Bidai
1. Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang
cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau
bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum
2. Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk
 

CEDERA JARINGAN LUNAK


CEDERA JARINGAN LUNAK
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
benturan (trauma / penyakit )
Perdarahan yang besar merupakan penyebab syok yaitu suatu kondisi dimana beberapa
sel dan alat tubuh tidak cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen
(darah yang adekuat ).
Perdarahan dibagi menjadi 2 :
1. Perdarahan luar ( terbuka )
2. Perdarahan dalam ( tertutup )
 Perdarahan Luar ( terbuka )
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan
kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh .




Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan perdarahan luar
dibedakan menjadi :
1. Perdarahan Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut
nadi dan berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen
Gambar perdarahan Arteri
2. Perdarahan Vena
Drah yang keluar dari pembuluh vena mengalir, berwarna merah gelap karena
mengandung karbon dioksida
Gambar perdarahan Vena
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluhkapiler , darah yang keluar merembes perdarahan ini sangat
kecil sehingga hamper tidak memiliki tekanan warnanya bervariasi antara merah
terang dan merah gelap .
Gambar perdarahan Kapiler
Pengendalian dan Penanganan Perdarahan Luar
Atasi dengan TIT ( Tekan Istirahatkan Tinggikan )
1. Tekan luka dengan jari atau telapak tangan. ( Gunakan Sarung Tangan ).
2. Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk
mengurangi kehilangan darah.
3. Tekan pada titik tekan , yaitu arteri di atas daerah yang mengalami
perdarahan. Ada beberapa titik tekan yaitu :
a. Arteri Brakialis ( arteri d ilengan atas )
b. Arteri Radialis ( arteri di pergelangan tangan )
c. Arteri Femoralis ( arteri di lipatan paha )
Penanganan Perdarahan Luar
1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh penderita
2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata dan makanan sewaktu memberi perawatan
3. Cucilah tangan setelah selesai membeikan perawatan
4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita
dengan baik .
 Perdarahan Dalam ( Tertutup )
Benturang dengan benda tumpul merupakan penyebab utama cedera dalam dan
perdarahan dalam. Kehilangan darah pada perdarahan dalam tidak terlihat karena kulitnya
masih utuh dan mengingat perdarahan dalam tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan
dalam harus dinilai dari pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa
mekanisme kejadian .
Beberapa perdarahan dalam yang dapat dikenali antara lain :
 Cedera pada bagian luar tubuh yang mungkin merupakan petunjuk bagian dalam
juga mengalami cedera
 Adanya memar disertai adanya nyeri pada tubuh, pembengkakan terutama diatas
alat tubuh penting
 Nyeri,bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
 Nyeri tekan atau kekakuan pada diding perut
 Muntah darah
 Buang air besar berdarah , baik darah segar maupun darah hitam
 Luka tusuk, khususnya pada batang tubuh
 Darah atau cairan mengalir dari hidung dan telinga




 Buang air kecil campur darah
Penanganan Perdarahan Dalam
Atasi dengan EBIT ( Es Balut Istirahatkan Tinggikan )
1.Baringkan penderita
2.Periksa dan pertahankan ABC
3.Periksa pernapasan dan nadi secara berkala
4.Rawat sebagai syok ( lihat syok )
5.Jangan berikan makan atau minum
6.Segera bawa kefasilitas kesehatan terdekat
Syok
Syok adalah suatu kondisi dimana beberapa sel dan organ tubuh vital ( terutama
otak,jantung dan paru-paru ) tidak cukup mendapat aliran darah yang mengandung
oksigen dan bahan nutrisi.
Penyebab syok
1. kegagalan jantung memopa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas ( dilatsi )
Tanda syok
1. Nadi cepat dan lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan ( sianosis ) pada bibir,lidah dan cuping telinga
5. Pandangan hampa dan pupil mata melebar
6. Perubahan keadaan mental ( gelisah,cemas )
Gejala syok
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing ( Vertigo )
5. Tidak nyaman dan takut
Penanganan Syok
1. Bawa penderita ketempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang
3. Tinggikan tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. selimuti agar tidak kehilangan panas tubuh
6. Jaga agar jalan nafas tetap baik
7. control Perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan .

ANATOMI & FISIOLOGI


BAB II ANATOMI & FISIOLOGI
Pengertian
Anatomi ialah Ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh.
Fisiologi ialah ilmu yang mempelajari Faal (fungsi) bagian dari alat atau jaringan tubuh.
Posisi Anatomis
Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di samping tubuh, telapak
tangan menghadap ke depan. Berdasarkan posisi anatomis ini dikenal ada tiga bidang
khayal yang membagi tubuh menjadi dua bagian, yaitu :
1. Bidang Medial
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi 2 : kiri dan kanan
2. Bidang Frontal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang
(posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua : atas (superior) dan bawah
(inferior)
Note :
Gambar Posisi anatomis dan posisi 3 bidang khayal
Bagian Tubuh
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar tubuh
manusia terdiri :
1. Kepala
terdiri dari :
Tengkorak, wajah dan rahang bawah
2. Leher
3. Batang Tubuh
Terdiri dari :
Dada, Perut, Punggung dan panggul
4. Anggota Gerak Atas
Terdiri dari:
Sendi bahu
Lengan atas
Siku
Lengan bawah
Pergelangan tangan
Tangan
5. Anggota Gerak Bawah
Terdiri dari :
Sendi panggul
Tungkai atas ( paha )
Lutut
Tungkai bawah
Pergelangan kaki
Kaki




Rongga
Selain pembagian tubuh maka juga perlu dikenali 5 buah rongga yang terdapat dalam
tubuh yaitu :
1. Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
2. Rongga Tulang Belakang
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga tulang
belakang menyatu membentuk suatu kolom.
3. Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk, berisi
jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran pernapasan.
4. Rongga Perut
Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ
pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pancreas dan
lainnya.
5. Rongga Panggul
Rongga ini dibentuk oleh tulang - tulang panggul, berisi kandung kemih, sebagian
usus besar dan organ reproduksi dalam.
Sistem Tubuh
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu.
Ada beberapa sistem pada tubuh manusia :
1. Sistem rangka (kerangka/skeleton)
Fungsi rangka:
o Menopang bagian tubuh
o Melindungi organ tubuh
o Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
o Memberi bentuk tubuh
2. Sistem Otot (Muskularis)
Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan tubuh
3. Sistem pernapasan (respirasi)
Ada dua sistem pernapasan:
a. pernapasan dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi dalam
jaringan
b. pernapasan Luar
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru - paru
4. Sistem peredaran darah
Peredaran darah terdiri :
- Peredaran darah Kecil :
Jantung  Paru-paru ( terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas
karbon dioksida )  Jantung
- Peredaran darah Besar :
Jantung  pembuluh nadi  semua bagian tubuh ( terjadi pemberian
oksigen serta pengambilan zat sampah di kapiler )  Pembuluh balik 
Jantung
5. Sistem saraf (nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama denganbagian
tubuh




6. Sistem pencernaan (digestif)
Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
dicerna ( proses telan, kunyah dan mencampur ) dengan bantuan enzim dan zat
cair mulai mulut sampai anus
7. Sistem kelenjar buntu (endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah dalam
jaringan kelenjar tampa melalui saluran dan hasil sekresi ini disebut hormon.
8. Sistem kemih (urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh yang
membebaskan dari zat yang tidak digunakan
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga, lubang masuk.
10. Panca indera
Pancaindera adalah oragan untuk menerima jenis rangsangan atau stimulus
tertentu. Terdiri dari : - Indera Penglihatan ( mata )
- Indera Pendengaran ( Telinga )
 Indera penciuman ( hidung )
 Indera Pengecap ( Lidah )
 Indera Perasa/peraba ( Kulit )
11. Sistem reproduksi
Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem reproduksi Wanita.
BAB III PENILAIAN PENDERITA
Tindakan penilaian penderita terdiri dari :
1. Penilaian keadaan
Penilaian keadaan ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang apa
yang sedang dihadapi, factor-faktor yang akan mendukung atau menghambat
tindakan pertolongan pertama. Pada tahap ini penolong harus melakukan langkah
langkah pengamanan lokasi, penderita dan dirinya sendiri serta orang lain.
Perhatikan :
Bagaimana kondisi pada saat itu ?
Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
Bagaimana mengatasinya ?
INGAT
Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu,
Keselamatan Penolong Nomor 1
Di Lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba dilokasi adalah :
1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi
kejadian
2. penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
3. Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
4. Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
5. Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
6. Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong juga perlu dikumpulkan berbagai informasi




untuk menunjang penilaian. Informasi dapat diperoleh dari :
- Kejadian itu sendiri
- Penderita ( bila sadar )
- Keluarga ( Saksi )
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.
2. Penilaian dini
a. Kesan umum
- Kasus Trauma : adalah kasus yang disebabkan oleh suatu rudapaksa
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat da atau
teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang da lain
sebagainya
- Kasus Medis : adalah kasus yang diderita seseorang tanpa ada
riwayat ruda-paksa. Contohnya sesak napas, pingsan.

Pertolongan pertama

Pertolongan Pertama
Pengertian Pertolongan Pertama
 Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar
Medis Dasar
 Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong Pertama
 Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
Tujuan Pertolongan Pertama
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Dasar Hukum
Memberikan pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang
pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan
menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi
KUHP 45, 165,
187, 304 s, 478, 525, 566
Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
1. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib
menyimpannya oleh karena jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang lain.
l i n t a n g b a g u s @ h o t m a i l . c o m - - - - - - - - - - - - P M R m a n i a . b l o g s p o t . c o m                        Page 1


Persetujuan Tindakan Pertolongan
Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan tindakan :
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat ( Implied Consent )
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar atau normal
b. Persetujuan yang dinyatakan ( Expressed Consent )
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis oleh penderita itu sendiri
Kewajiban Penolong Pertama
 Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang di sekitarnya  Menjangkau penderita
 Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa  Meminta bantuan / rujukan
 Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat sesuai keadaan penderita  Membantu penolong yang lain
 Menjaga kerahasiaan medis penderita
 Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
 Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi / dirujuk ke fasilitas kesehatan
Kualifikasi Penolong Pertama
a. Jujur dan bertanggungjawab
b. Profesional
c. Mempunyai kematangan emosi
d. Mampu bersosialisasi
e. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
f. Mempunyai kondisi fisik baik
g. Mempunyai rasa bangga
Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama
a. Alat Perlindungan Diri (APD)
Prinsip utama dalam menghadapi darah, cairan tubuh dari penderita adalah : “Darah dan semua cairan tubuh sebagai media penularan penyakit”, untuk itu diperlukan alat
perlindungan diri.
Contoh :
- Sarung tangan lateks
- Kacamata pelindung
- Masker Penolong
Peralatan Pertolongan Pertama :
1. Kasa Steril
2. Pembalut gulung / perban
3. Alkohol 70%
4. Pembalut perekat / plaster
5. Bidai
6. Gunting pembalut
7. Pinset
8. Senter
9. Kapas
10. Selimut

materi Palang Merah Remaja pertolongan pertama

D

alam kehidupan sehari-hari kita kadang mengalami sakit, cedera atau

kecelakaan. Karena itulah kita perlu mengetahui tentang Pertolongan Pertama.

Pemberian pertolongan yang sifatnya sementara sampai korban tiba di

fasilitas kesehatan.

Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, memiliki kemampuan dan

terlatih dalam penanganan medis dasar / kedaruratan.

1. Menyelamatkan jiwa korban. Agar tidak meninggal di tempat.

2. Mencegah cacat, misalnya luka yang membekas.

3. Memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan.

1. Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

2. Meminta bantuan kepada yang lebih ahli.

3. Memberi pertolongan kepada korban dengan cepat dan tepat sesuai

dengan keadaan korban.

4. Membantu pelaku PP yang lainnya.


Pertolongan Pertama

Pemberian pertolongan segera kepada korban yang mengalami sakit atau cedera secara mendadak sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (fasilitas kesehatan terdekat).

yang biasa disingkat PP yaitu pemberian pertolongan


TENTANG MEDIS DASAR

SIAPA YANG DISEBUT PENOLONG PERTAMA?

PP BERTUJUAN UNTUK:

APA KEWAJIBAN PELAKU PP?

2

Alat Perlindungan Diri (APD)

Yang perlu disiapkan

Sebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri sendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).

APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat

perlindungan diri tidak perlu mahal.

Contohnya :

- Sarung tangan lateks

- Masker penolong

- Kacamata pelindung



Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan.

Misalnya :

- Kasa Steril

- Pembalut gulung / perban

- Pembalut perekat / plester

- Gunting pembalut

- Bidai

- Pinset

- Senter

- Selimut

Kamu Harus Tau!

Darah dan semua cairan tubuh bisa menularkan penyakit

5

Dalam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu Anatomi dan Faal Dasar.

Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka.

Umumnya tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :


Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan

dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari

fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.

BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA

1.    Kepala

Terdiri dari : tengkorak, wajah dan rahang

 bawah


2.    Leher

3.    Batang Tubuh

Terdiri dari : dada, perut, punggung dan

panggul


4.    Anggota Gerak Atas

Terdiri dari : sendi bahu, lengan atas, siku,

lengan bawah, pergelangan tangan,tangan.


5.    Anggota Gerak Bawah

Terdiri dari : sendi panggul, tungkai atas

(paha), lutut, tungkai bawah, pergelangan

kaki, kaki.

6





TENTANG RONGGA

Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga,

yaitu :

1. Rongga Tengkorak

Rongga ini berisi otak dan melindunginya.

2. Rongga Tulang Belakang

Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord

terbentuk dari rongga-rongga tulang

belakang menyatu membentuk suatu

kolom.

3. Rongga Dada

Sering juga disebut rongga toraks.

Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk,

berisi jantung, paru-paru, pembuluh

darah besar, kerongkongan dan saluran

pernapasan.

4. Rongga Perut

Rongga ini terletak diantara rongga dada

dan rongga panggul. Dalam dunia medis

dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam

rongga ini terdapat berbagai organ

pencernaan dan kelenjar seperti

lambung, usus, limpa, hati, empedu,

pangkreas dan lainnya.

5. Rongga Panggul

Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang

panggul, berisi kandung kemih, sebagian

usus besar dan organ reproduksi dalam.

7

Seperti layaknya mesin, tubuh kita juga memiliki sistem yang bekerja di dalam

tubuh. Pada manusia sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang

mempunyai fungsi tertentu. Dalam tubuh manusia ada banyak sistem,

diantaranya yang terpenting adalah:

1. Sistem pernapasan

2. Sistem peredaran darah

3. Sistem saraf

4. Sistem Otot

5. Sistem rangka

6. Sistem pencernaan

7. Sistem kemih

8. Sistem kelenjar buntu

9. Kulit

10. Panca indera

11. Sistem reproduksi

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama

Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama, tentunya kita memerlukan beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini dapat dibagi menjadi menjadi dua kategori, yang pertama yaitu peralatan perlindungan diri atau yang lebih dikenal dengan Alat Perlindungan Diri (APD) dan yang kedua adalah peralatan Pertolongan Pertama untuk melakukan tugas.

A. Alat Pelindungan Diri (APD)
Sebagai pelaku Pertolongan Pertama, seseorang sangat rentan atau akan dengan mudah terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh dari seorang korban yang mungkin dapat menyebabkan pelaku Pertolongan Pertama tersebut tertular oleh penyakit. Sebagai contoh beberapa penyakit yang dapat menular diantaranya adalah Hepatitis, TBC, HIV dan AIDS. Selain itu, APD juga berfungsi untuk mencegah penolong mengalami luka atau cedera dalam melakukan tugasnya.

Beberapa APD yaitu:

1. Sarung tangan Lateks

2. Kacamata Pelindung

3. Baju Pelindung

4. Masker Penolong

5. Masker Resusitasi

6. Helm

Catatan : Alat Pelindung Diri (APD) minimal bagi seorang pelaku Pertolongan Pertama adalah sarung tangan dan masker Resusitasi.

Pemakaian APD tidak sepenuhnya dapat melindungi penolong. Ada beberapa tindakan lain yang harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yaitu:
1. Mencuci Tangan
2. Membersihkan Peralatan